JMBI : Jurnal Manajemen Bisnis dan Informatika

Peran Strategic Human Resource Management dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi: Pendekatan Dynamic Capability Theory

2025-09-10T20:37:38+07:00

Abstrak

Era globalisasi dan disrupsi digital menuntut organisasi untuk mampu beradaptasi secara cepat agar tetap mempertahankan daya saing. Strategic Human Resource Management (SHRM) dipandang sebagai instrumen penting yang tidak hanya menjalankan fungsi administratif, tetapi juga membangun kapabilitas dinamis organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran SHRM dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui pendekatan Dynamic Capability Theory (DCT). Metode yang digunakan adalah kajian pustaka normatif-eksploratif dengan menganalisis sekitar 30 literatur primer dan sekunder dari basis data Scopus, Web of Science, dan Google Scholar. Hasil kajian menunjukkan bahwa praktik SHRM, terutama melalui High-Performance Work Systems (HPWS), berkontribusi pada pembentukan kapabilitas dinamis organisasi, yaitu sensing, seizing, dan reconfiguring. Kapabilitas ini memungkinkan organisasi lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan, memperkuat inovasi, dan meningkatkan kinerja tidak hanya pada aspek finansial, tetapi juga pada dimensi kepuasan pelanggan, proses internal, serta pembelajaran berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SHRM merupakan jembatan antara perspektif Resource-Based View yang menekankan kepemilikan sumber daya dengan DCT yang menekankan adaptasi berkelanjutan. Implikasi praktisnya, organisasi di negara berkembang seperti Indonesia perlu menempatkan SHRM sebagai prioritas strategis untuk memperkuat daya saing dalam menghadapi tantangan era VUCA.

Kata Kunci: Strategic Human Resource Management, Dynamic Capability Theory, High-Performance Work Systems, Kinerja Organisasi

Pengaruh Custumer Relationship Marketing (CRM) dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Wisatawan di Puri Saron Seminyak Bali

2025-09-10T20:36:11+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pemasaran Hubungan Pelanggan (CRM) dan kepercayaan terhadap kepuasan dan loyalitas wisatawan di Puri Saron Seminyak. Populasi penelitian adalah seluruh wisatawan yang pernah menginap di hotel tersebut. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria responden berusia minimal 17 tahun dan pernah menginap minimal satu kali. Sebanyak 100 responden terlibat dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan melalui uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRM dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan. Selain itu, CRM, kepercayaan, dan kepuasan juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas wisatawan. Temuan ini menekankan pentingnya membangun hubungan jangka panjang yang dilandasi kepercayaan dan pelayanan yang memuaskan guna meningkatkan loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil tersebut, manajemen Puri Saron Seminyak disarankan untuk memperkuat strategi CRM, meningkatkan komunikasi yang terbuka dan responsif, serta memastikan bahwa janji pelayanan yang diberikan, baik daring maupun luring, benar-benar terealisasi sesuai standar dan tepat waktu. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman menginap yang menyenangkan dan membangun loyalitas jangka panjang.

Integrasi Green HRM dan Corporate Social Responsibility: Upaya Meningkatkan Kinerja Berkelanjutan

2025-09-12T22:23:31+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi Green Human Resource Management (GHRM) dan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai upaya meningkatkan kinerja berkelanjutan perusahaan. Latar belakang penelitian berangkat dari kesenjangan literatur yang umumnya membahas GHRM dan CSR secara terpisah, sehingga belum banyak studi yang menyoroti keterhubungan keduanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur dengan menelaah artikel ilmiah, dokumen regulasi, serta laporan keberlanjutan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi GHRM dan CSR memiliki relevansi strategis dalam memperkuat capaian triple bottom line: ekonomi, sosial, dan lingkungan. GHRM berperan membangun kesadaran hijau karyawan melalui rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan kompensasi, sementara CSR memperluas kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Sinergi keduanya tidak hanya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga memperkuat legitimasi eksternal. Hambatan utama integrasi mencakup keterbatasan finansial, literasi manajerial yang rendah, serta budaya organisasi yang hierarkis, sedangkan peluangnya berasal dari dorongan global, perkembangan teknologi digital, dan meningkatnya kesadaran konsumen. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dengan memperluas literatur manajemen strategis melalui kerangka RBV dan DCT, sekaligus memberikan implikasi praktis berupa strategi diferensiasi non-harga yang memperkuat daya saing perusahaan di era keberlanjutan.

Human–AI Collaboration dalam Praktik Digital HRM

2025-10-07T12:49:11+07:00

Transformasi digital dalam manajemen sumber daya manusia (HRM) semakin dipercepat dengan kehadiran artificial intelligence (AI). Namun, penggunaan AI tidak hanya sekadar menggantikan peran manusia melalui automasi, melainkan juga membuka paradigma baru berupa Human–AI Collaboration (HAC). Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peluang, tantangan, serta implikasi strategis dari penerapan HAC dalam praktik Digital HRM. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif normatif-eksploratif berbasis kajian pustaka, data dikumpulkan melalui telaah literatur dari jurnal internasional bereputasi, buku akademik, serta laporan industri yang relevan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi untuk mengidentifikasi pola temuan dan membangun kerangka konseptual.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa HAC menghadirkan berbagai peluang, termasuk peningkatan efisiensi administrasi, pengambilan keputusan berbasis data, personalisasi pengalaman karyawan, serta penguatan strategi pengelolaan talenta. Namun demikian, implementasi HAC juga menghadapi tantangan serius, seperti risiko bias algoritmik, isu privasi data, keterbatasan transparansi sistem, resistensi budaya organisasi, hingga ketidakjelasan regulasi. Penelitian ini menawarkan model konseptual yang menekankan keseimbangan antara tiga dimensi utama: teknologi, manusia, dan organisasi. Model ini menempatkan AI sebagai pendukung keputusan, sementara manusia tetap menjadi aktor sentral yang memberikan arahan etis, sosial, dan strategis. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya reposisi fungsi HR sebagai mitra strategis dalam tata kelola AI, serta urgensi program reskilling dan upskilling bagi karyawan. Dengan manajemen yang tepat, HAC berpotensi menjadikan HRM lebih produktif, etis, inklusif, dan berkelanjutan.

Analisis Penerapan Green Human Resources Management Pada Perusahan BUJP (badan usaha jasa pengamaan)

2025-10-07T13:02:18+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Green Human Resources Management (GHRM) pada Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) di Indonesia. Latar belakang penelitian berangkat dari kesenjangan literatur yang menunjukkan bahwa kajian GHRM selama ini lebih banyak berfokus pada sektor manufaktur dan perhotelan, sementara sektor jasa keamanan relatif jarang mendapat perhatian. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen pada salah satu BUJP di Jawa Barat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penerapan GHRM di BUJP masih berada pada tahap awal (incipient), dengan beberapa inisiatif parsial seperti digitalisasi administrasi dan kebijakan hemat energi, tetapi belum terintegrasi dalam kebijakan formal. Analisis menunjukkan bahwa faktor pendukung penerapan GHRM mencakup kebutuhan efisiensi biaya, tuntutan eksternal dari klien, dan perkembangan teknologi digital. Sementara itu, hambatan utama meliputi keterbatasan finansial, rendahnya literasi manajerial, budaya organisasi yang tradisional, regulasi yang belum mendukung, serta rendahnya kesadaran individu karyawan. Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun adopsi GHRM di BUJP masih terbatas, sektor ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan perilaku ramah lingkungan melalui strategi kebijakan yang tepat. Temuan ini memberikan kontribusi teoritis dengan memperluas kajian GHRM pada sektor jasa keamanan, sekaligus memberikan implikasi praktis berupa rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan daya saing dan reputasi BUJP.

Tourism Carrying Capacity Revisited: A Mixed-Methods Study for Sustainable Heritage Site Management of Baluran National Park in Indonesia

2025-10-10T11:02:24+07:00

Tourism carrying capacity (TCC) remains a critical yet evolving tool for balancing tourism development and conservation, particularly within protected heritage sites. This study revisits and re-conceptualizes TCC through a mixed-methods approach applied to Baluran National Park in Indonesia, a site known for its unique savannah ecosystem and cultural significance.

Quantitative assessments were conducted to calculate physical, ecological, and managerial carrying capacities using spatial analysis, visitor monitoring, and ecological indicators. Subsequently, qualitative data were collected through semi-structured interviews, focus groups, and document analysis involving park managers, local communities, and visitors to explore stakeholder perceptions, acceptable limits of change, and management challenges. Findings reveal that traditional carrying capacity models, which focus solely on physical thresholds, are insufficient for effective heritage site management. The integrated analysis highlights the necessity of combining ecological indicators with managerial constraints and stakeholder values. This study proposes an adaptive carrying capacity framework that incorporates visitor satisfaction, ecological resilience, and institutional capacity, offering a dynamic and context-sensitive model for sustainable tourism governance. The results have significant implications for protected area management in Indonesia and similar Southeast Asian contexts, providing a replicable model for balancing tourism development, conservation objectives, and local community welfare.

Keywords: Tourism Carrying Capacity; National Park; Indonesia.